Rabu, 19 November 2014

Galaxtion

Javedn Vilant itu nama asli pemberian keluargaku, keluarga yang merawatku sejak aku kecil di dunia ini lebih tepatnya di bumi ini. Sekarang adalah era yang tidak lah seperti dulu, disini begitu banyak perubahan teknologi dan ini adalah zaman peperangan. Perdamaian merupakan hal yang tidak mungkin disini begitu banyak sekali permusuhan entah dari golongan torn, vilx, gamma, kupo, atau pun manusia tidak ada yang mau hidup berdampingan. Dan dibumi ini merupakan tempat manusia  hidup dan berkembang. Aku sebagai manusia suka berputualang di bumi ini dan aku ingin sekali menjelajah angkasa, melihat seperti apa kaum yang lain.
“wooohooooo....” teriakku ketika menaiki grimhornet yang merupakan sketboard terbang kesayangaku. “ini sungguh mengasikkan, hahaha. Aku harus bisa melewati tebing itu.”  Dan akhirnya aku berhasil melwatinya......
“wooooow, aku belum pernah melihat hal seperti ini.” aku melihat pemandangan alam yang begitu indah. Rumput yang hiaju dan bunga-bunga yang bertebaran. “sejak kapan ada tempat seperti ini di zaman ini, di zaman peperangan.” aku lalu terun untuk melihat keadaan itu. “Ini sungguh natural, begitu indah, padahal di zaman ini tumbuhan sudah tak dapat hidup lagi atau ini memang yang tersisa didunia ini.” .” Sepertinya ada yang tak beres dengan hal ini. Aku harus mencari taunya.”. lalu aku melihat sekeliling, mencari seuatu yang terjadi di sana.“tampaknya aku tak menemukan apapun disini. Mungkin memang ini benar-benar yang tersisa di bumi ini. Sebaiknya aku harus pulang atau aku si liz akan memarahiku lagi...” Liz merupakan teman ku tapi karena keluarga kita tewas dalam peperangan aku dan Liz terpaksa tinggal bersama untuk memnuhi kebutuhan.
“aku pulang... apakah ada orang disini, liz?” “Hei, ini sudah jam berapa? Kenapa kamu terlambat datang kerumah?” “ehmm maaf, aku terlalu asik bermain hornet. Ehmm tapi aku ingin meberitahumu seuatu! Apa kau pernah melihat bunga?” . “ Aku belum pernah melihat apa itu bunga, tapi aku ingin sekali melihat hal itu.” Sahut Liz. “kau ingin memberitahu apa? Atau kau hanya ingin mengalihkan pembicaraan agar aku takmarah ya?” “hahahaa..... kau tahu saja,  tapi ini sungguhan sebelum aku pulang dari jalanku aku melihat sesuatu hal yang menarik dan indah, aku pikir itu bunga. Apa kau ingin melihatnya besok? Aku rasa aku bisa membawamu pergi kesana, kalau kau mau?” “Sungguh??? Oke tepati janjimu ya aku sungguh ingin melihat bunga itu.” Iya aku janji tapi jangan lupa bawa hornet mu ya....” balas Javedn. “ Iya, udah sana tidur dan besok kita langsung pergi kesana ya, saat subuh...”“iya-iya deh” aku pun langsung kekamar yang seperti bengkel tapi aku sangat menyukainya, aku selalu  melanjutkan membuat suatu alat sebelum tidur, alat yang entah aku pikir buat apa tapi aku pikir pasti berguna. “ya sudahlah aku sudah cukup lelah, lebih baik aku tidur sebelum Liz memarahiku lagi.” Aku pun langsung tidur.
Keesokan harinya, “ Jave.. ayo bangun, jadi berangkat tidak?” “ha!? Ini jam berapa?” aku merasa capek sekali.” Ini sudah jam 6, ayo cepat kan kita rencana mau berangkat melihat bunga itu.” Liz berbicara dengan nada keras. “masih ngantuk nih, coba nanti saja ya.” “ ayo bangun atau aku tendang nih!” teriak Liz. “ogah ah....” tiba-tiba Liz langsung menendangku dan aku jatuh ke lantai dan tubuh terasa sakit.” Tu kan aku sudah bilang apa. Kamu kan juga udah janji.” “iya deh iya, tunggu sebentar ya “ aku langsung pergi kekamar mandi dan mandi tetapi Liz masih berada dikamar ku entah melakukan sesuatu.
“Aku udah selesai ayo berangkat!” teriak ku dari luar. “iya iya tunggu” sahut Liz, “ tu malah aku yang jadi nunggu kamu gimana sih?”. “iya ini aku lagi nyiapin bekal buat kita nanti makan disana.” Liz dengan tergesa gesa menyiapakan makanan. “ Iya deh, aku siapin hornet dulu ya..”  dan tiba-tiba Liz sudah keluar dan menyiapkan semuanya. “oke aku sudah siap ayo berangkat “ “oke tapi kamu tetap dibelakangku ya.... “ baiklah ayo berangkat!!!” teriakku dan akhirnya kita berdua berangkat ke tempat adanya bunga tersebut dengan hornet kita  masing-masing.
Perjalanan terasa begitu lancar begitu mengasikkan melewati banyak rintangan bersama Liz, namun sewaktu ditengah perjalanan ada kapal raksasa gelap yang menakjupkan datang, aku dan Liz pun menghampirinya. Dan aku melihat ternyata itu merupakan kapal dari kelompok virx yang lagi berperang dengan manusia, ia sedang mendatangi ibu kota untuk menghancurkan ibu kota. Virx begitu lemah tetapi mereka sangat menakjupkan dibidang pengetahuannya. Mereka mampu menciptakan senjata- senjata yang dapat mengahcurkan satu kota dalam sekejap. Kami pun berkeliling sebentar dan melihat-lihat. Tetapi begitu banya virx yang ada disana dan kami pun ketahuan. Mau tak mau kita melarikan diri dari sana. Tetapi kami terjebak di suatu lorong dan hanya celah sempit yang dapat kita lalui. Mau tak mau kita melewati celah tersebut dan tiba disuatu tempat dekat kendali pesawat tersebut. Namun disana juga terdapat virx yang begitu besar tidak biasa, aku rasa virx itu telah mengalami perubahan. Virx itu begitu kuat dan menyerang kita dengan tangan kosong. Aku dan liz pun harus melarikan diri.
Disana ada sebuah lift dan kami pun berlari menuju kesana dan beruntungnya kami lolos dan tiba di tempat kami mendaratkan hornet kami. Sehingga kami dapat melarikan diri tetapi virx yang besar tersebut telah tiba didekat hornet kami. Virx itu bersiap menyerang kami dengan pukulan yang sangat kuat. Dan untungnya virx itu begitu lambat dan kami dapat lari dari serangan virx itu. “cepat nyalakan hornetnya” teriakku tapi tiba-tiba ada peluru menembus kakiku datang dari virx lain. Rasa sakitnya begitu menebus sampai pada tulang seperti terbakar. Aku sudah tidak tau apa yang harus aku lakukan aku pasrah saja tetapi Liz harus selamat. “Liz larilah jangan pedulikan aku, aku akan menyusulmu nanti” dengan penuh senyuman aku menyuruh Liz pergi dari sini. “Baguslah Liz sudah pergi, aku berharap dia selamat.” Aku bingung apa yang harus aku lakukan dan virx itu menembak lagi dan perutku terkena dan aku tak sadarkan diri karena rasa sakit yang aku rasakan.
“uh....” aku tersadar dan aku tidak tau aku ada dimana, yang aku lihat aku seperti ada didalam ruangan putih dan penuh dengan pisau. Pengelihatan ku masih buram tetapi aku merasakan sesuatu bahwa sepertinya aku diikat di tempat duduk ku ini. Setelah beberapa saat ada virx yang datang menghampiriku dan aku pikir dia berusaha berbicara sesuatu dengan bahsanya denganku. Aku tidak tahu apa yang ia bicarakan, tapi tiba-tiba ada manusia datang dan menerjemahakan pembicaraan kita.
“Siapa namamu ?” tanya manusia itu. “Javedn. Apa yang akan kalian lakukan padaku?” “kami tidak akan melakukan apapun pada mu. Aku hanya akan memberitahu kamu bahwa aku adalah manusia seperti kalian dan aku ikut bergabung dengan kaum virx karena aku ingin melenyapkan manusia yang tidak bermoral....” “kau tidak tahu bahwa manusia sekarang begitu jahat dan tidak bermoral maka aku akan melenyapkan mereka, mereka menyiksa kaum virx tanpa perasaan. Aku sebagai ketua intelegensi sadar bahwa kegiatan itu tak masuk akal dan aku melarikan diri dan menemui kaum virx.” Sahut manusia itu. “apa benar manusia di bumi ini begitu jahat, tapi kenyataannya tidak yang kau kira.” Balasku. “kau tidak tau apa-apa nak, dan kau akan melihat suatu saat nanti.” Dan manusia itu pergi, Aku pun terdiam dan aku tersadar bahwa bagian tubuh ku yang luka telah terobati, aku berpikir bahwa kaum virx dan orang itu tidak jahat, sepertinya memang manusia yang jahat. Tapi aku tetap harus bertemu Liz dan menpati janjiku. “Aku harus keluar dari sini”aku berusaha melepas ikatan yang menjeratku. Untung ikatan ini begitu longgar dan aku dapat melepaskan ikatan ini.
Aku pergi mencari hornet yang tertinggal ditempatku mendarat tetapi aku tidak berhasil menemukan sama sekali. Pasti grimhornetku telah diambil, mau tak mau aku harus mencari dimana hornetku tersebut. Dijalan secara tidak sengaja muncul virx dibelakangku namun mereka tidak menyerangku sama sekali dan tampaknya mereka berusaha menuntunku ke suatu tempat. Secara tak sengaja aku melihat keluar jendela dan aku terkejut bahwa pesawat ini telah berada pada luar angkasa dan aku terus memandangi keluar. Virx yang tadi beusaha menarikku lagi, dan akhirnya tiba di pusat pengendali dan disana ada manusia yang berkata padaku tadi dan ada berbagai kelompok lain seperti gamma, kupo, dan torn disana serta ada virx yang besar yang menyerangku sebelumnya. Aku berpikir bahwa mereka semua saling bermusuhan, tetapi mengapa mereka bersama tampaknya mereka tidak bermusuhan. Mereka berkata selamat datang padaku dan mereka memperkenalkan diri mereka satu persatu. Gamma itu bernama fixor, torn disana bernama giox, kupo tersebut bernama kupo, virx yang besar yang itu bernama vixior, dan manusia itu bernama galex.
Aku bingung mengapa mereka bisa bersama dan bagimana bisa “bagaimana bisa kalian berlima bisa bersama bukankah kaum kalian bermusuhan dengan yang lain. “baiklah kami akan jelaskan” sahut giox si kaum torn. “kami memang dari kaum berbeda kami merupakan kelompok yang menginginkan perdamaian, kamu tersadar dari kaum-kaum kita tersendiri begitu banyak kejahatan yang ada ketamakan, keegosian, kesombongan, kecemburuan, kekuasaan banyak sekali hal-hal jahat dari kaum kita masing-masing yang dapat mengacaukan keadaan dan memunculkan peperangan antar kaum seperti ini. Kami adalah Galaxtion kelompok yang menginginkan perdamaian yang berasal dari kaum masing-masing ingin membenarkan jalan dari kaum kita yang salah.”. “Apakah kamu ingin bergabung dengan kami sebagai anggota Galaxtion setelah mendengar semua itu?” tanya galex. Aku terdiam, aku hanya berpikir untuk bertemu Liz lagi. Tapi aku berpikir lagi bahwa kelompok ini benar mereka mementingkan kelompoknya masing-masing dan aku pun berkata “Aku ikut” dan dengan berkata seperti itu aku mengawali hidup ku di kelompok yang bernama GALAXTION dan merubah seluruh hidupku dengan semua petualangan yang ada.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar