Javedn
Vilant itu nama asli pemberian keluargaku, keluarga yang merawatku sejak aku
kecil di dunia ini lebih tepatnya di bumi ini. Sekarang adalah era yang tidak
lah seperti dulu, disini begitu banyak perubahan teknologi dan ini adalah zaman
peperangan. Perdamaian merupakan hal yang tidak mungkin disini begitu banyak
sekali permusuhan entah dari golongan torn, vilx, gamma, kupo, atau pun manusia
tidak ada yang mau hidup berdampingan. Dan dibumi ini merupakan tempat
manusia hidup dan berkembang. Aku
sebagai manusia suka berputualang di bumi ini dan aku ingin sekali menjelajah
angkasa, melihat seperti apa kaum yang lain.
“wooohooooo....”
teriakku ketika menaiki grimhornet yang merupakan sketboard terbang kesayangaku.
“ini sungguh mengasikkan, hahaha. Aku harus bisa melewati tebing itu.” Dan akhirnya aku berhasil melwatinya......
“wooooow,
aku belum pernah melihat hal seperti ini.” aku melihat pemandangan alam yang
begitu indah. Rumput yang hiaju dan bunga-bunga yang bertebaran. “sejak kapan
ada tempat seperti ini di zaman ini, di zaman peperangan.” aku lalu terun untuk
melihat keadaan itu. “Ini sungguh natural, begitu indah, padahal di zaman ini
tumbuhan sudah tak dapat hidup lagi atau ini memang yang tersisa didunia ini.”
.” Sepertinya ada yang tak beres dengan hal ini. Aku harus mencari taunya.”. lalu
aku melihat sekeliling, mencari seuatu yang terjadi di sana.“tampaknya aku tak
menemukan apapun disini. Mungkin memang ini benar-benar yang tersisa di bumi
ini. Sebaiknya aku harus pulang atau aku si liz akan memarahiku lagi...” Liz
merupakan teman ku tapi karena keluarga kita tewas dalam peperangan aku dan Liz
terpaksa tinggal bersama untuk memnuhi kebutuhan.
“aku
pulang... apakah ada orang disini, liz?” “Hei, ini sudah jam berapa? Kenapa
kamu terlambat datang kerumah?” “ehmm maaf, aku terlalu asik bermain hornet.
Ehmm tapi aku ingin meberitahumu seuatu! Apa kau pernah melihat bunga?” . “ Aku
belum pernah melihat apa itu bunga, tapi aku ingin sekali melihat hal itu.”
Sahut Liz. “kau ingin memberitahu apa? Atau kau hanya ingin mengalihkan
pembicaraan agar aku takmarah ya?” “hahahaa..... kau tahu saja, tapi ini sungguhan sebelum aku pulang dari
jalanku aku melihat sesuatu hal yang menarik dan indah, aku pikir itu bunga.
Apa kau ingin melihatnya besok? Aku rasa aku bisa membawamu pergi kesana, kalau
kau mau?” “Sungguh??? Oke tepati janjimu ya aku sungguh ingin melihat bunga
itu.” Iya aku janji tapi jangan lupa bawa hornet mu ya....” balas Javedn. “
Iya, udah sana tidur dan besok kita langsung pergi kesana ya, saat
subuh...”“iya-iya deh” aku pun langsung kekamar yang seperti bengkel tapi aku
sangat menyukainya, aku selalu
melanjutkan membuat suatu alat sebelum tidur, alat yang entah aku pikir
buat apa tapi aku pikir pasti berguna. “ya sudahlah aku sudah cukup lelah,
lebih baik aku tidur sebelum Liz memarahiku lagi.” Aku pun langsung tidur.
Keesokan
harinya, “ Jave.. ayo bangun, jadi berangkat tidak?” “ha!? Ini jam berapa?” aku
merasa capek sekali.” Ini sudah jam 6, ayo cepat kan kita rencana mau berangkat
melihat bunga itu.” Liz berbicara dengan nada keras. “masih ngantuk nih, coba
nanti saja ya.” “ ayo bangun atau aku tendang nih!” teriak Liz. “ogah ah....”
tiba-tiba Liz langsung menendangku dan aku jatuh ke lantai dan tubuh terasa
sakit.” Tu kan aku sudah bilang apa. Kamu kan juga udah janji.” “iya deh iya,
tunggu sebentar ya “ aku langsung pergi kekamar mandi dan mandi tetapi Liz
masih berada dikamar ku entah melakukan sesuatu.
“Aku
udah selesai ayo berangkat!” teriak ku dari luar. “iya iya tunggu” sahut Liz, “
tu malah aku yang jadi nunggu kamu gimana sih?”. “iya ini aku lagi nyiapin bekal
buat kita nanti makan disana.” Liz dengan tergesa gesa menyiapakan makanan. “
Iya deh, aku siapin hornet dulu ya..” dan tiba-tiba Liz sudah keluar dan menyiapkan
semuanya. “oke aku sudah siap ayo berangkat “ “oke tapi kamu tetap dibelakangku
ya.... “ baiklah ayo berangkat!!!” teriakku dan akhirnya kita berdua berangkat
ke tempat adanya bunga tersebut dengan hornet kita masing-masing.
Perjalanan
terasa begitu lancar begitu mengasikkan melewati banyak rintangan bersama Liz,
namun sewaktu ditengah perjalanan ada kapal raksasa gelap yang menakjupkan
datang, aku dan Liz pun menghampirinya. Dan aku melihat ternyata itu merupakan
kapal dari kelompok virx yang lagi berperang dengan manusia, ia sedang
mendatangi ibu kota untuk menghancurkan ibu kota. Virx begitu lemah tetapi
mereka sangat menakjupkan dibidang pengetahuannya. Mereka mampu menciptakan
senjata- senjata yang dapat mengahcurkan satu kota dalam sekejap. Kami pun
berkeliling sebentar dan melihat-lihat. Tetapi begitu banya virx yang ada
disana dan kami pun ketahuan. Mau tak mau kita melarikan diri dari sana. Tetapi
kami terjebak di suatu lorong dan hanya celah sempit yang dapat kita lalui. Mau
tak mau kita melewati celah tersebut dan tiba disuatu tempat dekat kendali
pesawat tersebut. Namun disana juga terdapat virx yang begitu besar tidak
biasa, aku rasa virx itu telah mengalami perubahan. Virx itu begitu kuat dan
menyerang kita dengan tangan kosong. Aku dan liz pun harus melarikan diri.
Disana
ada sebuah lift dan kami pun berlari menuju kesana dan beruntungnya kami lolos
dan tiba di tempat kami mendaratkan hornet kami. Sehingga kami dapat melarikan
diri tetapi virx yang besar tersebut telah tiba didekat hornet kami. Virx itu
bersiap menyerang kami dengan pukulan yang sangat kuat. Dan untungnya virx itu
begitu lambat dan kami dapat lari dari serangan virx itu. “cepat nyalakan
hornetnya” teriakku tapi tiba-tiba ada peluru menembus kakiku datang dari virx
lain. Rasa sakitnya begitu menebus sampai pada tulang seperti terbakar. Aku
sudah tidak tau apa yang harus aku lakukan aku pasrah saja tetapi Liz harus
selamat. “Liz larilah jangan pedulikan aku, aku akan menyusulmu nanti” dengan
penuh senyuman aku menyuruh Liz pergi dari sini. “Baguslah Liz sudah pergi, aku
berharap dia selamat.” Aku bingung apa yang harus aku lakukan dan virx itu
menembak lagi dan perutku terkena dan aku tak sadarkan diri karena rasa sakit
yang aku rasakan.
“uh....”
aku tersadar dan aku tidak tau aku ada dimana, yang aku lihat aku seperti ada
didalam ruangan putih dan penuh dengan pisau. Pengelihatan ku masih buram
tetapi aku merasakan sesuatu bahwa sepertinya aku diikat di tempat duduk ku
ini. Setelah beberapa saat ada virx yang datang menghampiriku dan aku pikir dia
berusaha berbicara sesuatu dengan bahsanya denganku. Aku tidak tahu apa yang ia
bicarakan, tapi tiba-tiba ada manusia datang dan menerjemahakan pembicaraan
kita.
“Siapa
namamu ?” tanya manusia itu. “Javedn. Apa yang akan kalian lakukan padaku?”
“kami tidak akan melakukan apapun pada mu. Aku hanya akan memberitahu kamu
bahwa aku adalah manusia seperti kalian dan aku ikut bergabung dengan kaum virx
karena aku ingin melenyapkan manusia yang tidak bermoral....” “kau tidak tahu
bahwa manusia sekarang begitu jahat dan tidak bermoral maka aku akan
melenyapkan mereka, mereka menyiksa kaum virx tanpa perasaan. Aku sebagai ketua
intelegensi sadar bahwa kegiatan itu tak masuk akal dan aku melarikan diri dan
menemui kaum virx.” Sahut manusia itu. “apa benar manusia di bumi ini begitu
jahat, tapi kenyataannya tidak yang kau kira.” Balasku. “kau tidak tau apa-apa
nak, dan kau akan melihat suatu saat nanti.” Dan manusia itu pergi, Aku pun
terdiam dan aku tersadar bahwa bagian tubuh ku yang luka telah terobati, aku
berpikir bahwa kaum virx dan orang itu tidak jahat, sepertinya memang manusia
yang jahat. Tapi aku tetap harus bertemu Liz dan menpati janjiku. “Aku harus
keluar dari sini”aku berusaha melepas ikatan yang menjeratku. Untung ikatan ini
begitu longgar dan aku dapat melepaskan ikatan ini.
Aku
pergi mencari hornet yang tertinggal ditempatku mendarat tetapi aku tidak
berhasil menemukan sama sekali. Pasti grimhornetku telah diambil, mau tak mau
aku harus mencari dimana hornetku tersebut. Dijalan secara tidak sengaja muncul
virx dibelakangku namun mereka tidak menyerangku sama sekali dan tampaknya
mereka berusaha menuntunku ke suatu tempat. Secara tak sengaja aku melihat
keluar jendela dan aku terkejut bahwa pesawat ini telah berada pada luar
angkasa dan aku terus memandangi keluar. Virx yang tadi beusaha menarikku lagi,
dan akhirnya tiba di pusat pengendali dan disana ada manusia yang berkata
padaku tadi dan ada berbagai kelompok lain seperti gamma, kupo, dan torn disana
serta ada virx yang besar yang menyerangku sebelumnya. Aku berpikir bahwa
mereka semua saling bermusuhan, tetapi mengapa mereka bersama tampaknya mereka
tidak bermusuhan. Mereka berkata selamat datang padaku dan mereka
memperkenalkan diri mereka satu persatu. Gamma itu bernama fixor, torn disana
bernama giox, kupo tersebut bernama kupo, virx yang besar yang itu bernama
vixior, dan manusia itu bernama galex.
Aku
bingung mengapa mereka bisa bersama dan bagimana bisa “bagaimana bisa kalian
berlima bisa bersama bukankah kaum kalian bermusuhan dengan yang lain. “baiklah
kami akan jelaskan” sahut giox si kaum torn. “kami memang dari kaum berbeda
kami merupakan kelompok yang menginginkan perdamaian, kamu tersadar dari
kaum-kaum kita tersendiri begitu banyak kejahatan yang ada ketamakan,
keegosian, kesombongan, kecemburuan, kekuasaan banyak sekali hal-hal jahat dari
kaum kita masing-masing yang dapat mengacaukan keadaan dan memunculkan
peperangan antar kaum seperti ini. Kami adalah Galaxtion kelompok yang
menginginkan perdamaian yang berasal dari kaum masing-masing ingin membenarkan
jalan dari kaum kita yang salah.”. “Apakah kamu ingin bergabung dengan kami
sebagai anggota Galaxtion setelah mendengar semua itu?” tanya galex. Aku
terdiam, aku hanya berpikir untuk bertemu Liz lagi. Tapi aku berpikir lagi
bahwa kelompok ini benar mereka mementingkan kelompoknya masing-masing dan aku
pun berkata “Aku ikut” dan dengan berkata seperti itu aku mengawali hidup ku di
kelompok yang bernama GALAXTION dan merubah seluruh hidupku dengan semua
petualangan yang ada.